TUGAS
ISBD
NAMA : ARTA RIKA SILITONGA
NIM : J1A215048
KELAS : TIP II B
DOSEN
: AULIA FARIDA, S.TP.,M.Si.
TEKNOLOGI
INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2016
Pertanyaan :
1.
Apa yang di maksud dengan MEA ?
2.Apa
yang harus di lakukan mahasiswa dalam mengahadapi MEA ?
3.Kendala-kendala
dan kondisi seperti apa yang akan kita hadapi ketika MEA telah diberlakukan di Indonesia
?
Jawab
:
1. Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) atau dapat juga disebut sebagai ASEAN Economic Comunity (AEC) merupakan suatu ketentuan atau kesepakatan yang
telah dibuat oleh para pemimpin negara-negara ASEAN dalam meningkatkan kerja
sama bidang perekonomian atau suatu pasar tunggal dalam ekonomi di wilayah
ASEAN. Bentuk kerja sama ini bertujuan agar terciptanya aliran bebas barang,
jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas.
Indonesia yang merupakan salah satu negara yang ikut ambil bagian dalam MEA
memiliki potensi dan peluang yang besar untuk meningkatkan perekonomian
nasional.
Pembentukan MEA dilandaskan pada empat pilar. Pertama, menjadikan ASEAN
sebagai pasar tunggal dan pusat produksi. Kedua, menjadi kawasan ekonomi yang
kompetitif. Ketiga, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, dan pilar
terakhir adalah integrasi ke ekonomi global.
2. Mahasiswa
adalah iron stok bagi bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Mahasiswa akan
menggantikan tempat para pemimpin-pemimpin bangsa. Mahasiswa merupakan kaum
intelektual yang tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan akademik yang
baik, tetapi juga kemampuan non-akademik untuk menunjang kemajuan bangsa. Dari
berbagai segi masyarakat berharap akan kemajuan
Mahasiswa sebagai agen perubahan
diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi serta semangat dalam
merealisasikan aspirasinya, sehingga mereka mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa
sebagai generasi muda perlu membuat berbagai kegiatan yang bisa menopang MEA, diantaranya
yaitu menciptakan inovasi dalam bentuk usaha, keaktifaan diorganisasi kampus,
mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan daya
wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa mempertahankan
perekonomian negara.
Selain itu, dari segi pendidikan mahasiswa
perlu meningkatkan intelektualitas dan kredibilitas dalam bidang kemahasiswaan
dan kemasyarakatan. Jangan sampai mahasiswa Indonesia kalah dengan mahasiswa
lain di negara ASEAN. Untuk menunjang peran mahasiswa dalam MEA, mahasiswa
diharuskan untuk mempunyai kemampuan berbahasa asing yang fasih dan benar.
Mahasiswa Indonesia harus bisa menunjukkan bahwa kita juga mampu bersaing lebih
dengan mahasiswa lain di ASEAN. Mahasiswa bukan hanya seorang yang duduk di bangku
kuliah untuk mendengarkan materi kuliah, tapi seorang Mahasiswa adalah
seseorang yang mampu peka terhadap masalah-masalah yang tengah terjadi di
Masyarakat. Oleh karena itu, kepada seluruh Mahasiswa Indonesia, terutama bagi
mahasiswa FATETA, tingkatkan kompetensimu dan bangsamu buktikan bahwa
keberadaanmu bukanlah suatu benalu, melainkan ditanganmulah nantinya bangsa
indonesia akan Maju.
Mahasiswa harus mempersiapkan diri karena
selepas mereka kuliah dengan adanya MEA mereka harus mampu beradaptasi dengan
keadaan yang memaksa mereka harus berhadapan dengan warga negara asing yang
nantinya dengan bebas dapat bekerja di negara Indonesia atau sebaliknya. Untuk
ranah yang lebih luas atau di lingkungan masyarakat, mahasiswa bisa
mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana membangun mental yang
kompetitif, yang mau bersaing dan memiliki keunggulan. Jika tidak memiliki
keunggulan dan tidak memiliki aspek yang kompetitif, akan sangat mempengaruhi
terhadap sektor ekonomi dan pekerjaan. Masyarakat Indonesia kurang memiliki
mental yang kompetitif dikarenakan negara memiliki sumber daya alam yang luas.
Jadi, ketika seseorang sudah merasa mapan, mereka menganggap tujuan hidup sudah
tercapai, padahal kita tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga
bagaimana nasib bangsa di masa yang akan datang.
Mensosialisasikan MEA Kepada
Orang-orang Terdekat. Dukungan dari generasi muda untuk menghadapi MEA
merupakan salah satu kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan
pasar bebas. Generasi muda perlu membuat berbagai kegiatan diantaranya yaitu
menciptakan usaha sendiri selagi mahasiswa, mensosialisasikan MEA dan mengajak
kaum muda lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan
muncul dan bisa mempertahankan perekonomian negara. Generasi muda merupakan
salah satu tonggak keberhasilan tujuan negara, karena kaum mudalah pemegang
keberlanjutan negara.
3. Salah satu
kendala yang akan kita hadapi ketika MEA telah diberlakukan di Indonesia adalah
kendala pembangunan infrastruktur. Pemerintah belum berhasil dalam pembangunan
infrastuktur seperti pembangunan infrastruktur untuk transportasi massal yang
terintegrasi dan infrastruktur transportasi umumnya untuk keseluruhan wilayah
Indonesia. Kegagalan pembangunan infrastuktur tersebut berdampak pada high cost
economy dan lemahnya daya saing produk Indonesia di luar negeri. Artinya, pada
MEA nanti , Indonesia hanya menjadi surga bagi produk asing tetapi tidak mampu
bersaing dengan negara ASEAN lain dalam meraih investasi asing langsung karena
lemahnya daya saing daerah akibat terkendalanya pembangunan infrastruktur.
Kendala lainnya adalah rendahnya
kemampuan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran belanja termasuk belanja
modal. Berbagai kendala dalam pembangunan infrastruktur akan menghambat
Indonesia dalam mendorong daya saing daerah ataupun daya saing produk agar
mampu bersaing dalam MEA.
Kondisi yang akan kita hadapi
ketika MEA telah di berlakukan di Indonesia yaitu seperti lapangan tenaga kerja
yang ada di Indonesia hanya akan menaikkan angka pengangguran itu sendiri,
karena tidak berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia,
khususnya buruh yang tidak memiliki sertifikasi pendidikan seperti buruh-buruh
yang didatangkan dari China, bahkan Vietnam yang tidak lebih baik tingkat
kesejahteraan pekerjanya dari Indonesia. Bila Indonesia tidak siap, maka aliran
bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan modal, terlihat
sebagai ancaman daripada peluang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar