Kontak Pengikut Blog ku

Nama

Email *

Pesan *

Rabu, 20 April 2016

yang di maksud dengan MEA


TUGAS ISBD 

                                                
                                                 


NAMA   : ARTA RIKA SILITONGA
NIM       : J1A215048
KELAS  : TIP II B
DOSEN : AULIA FARIDA, S.TP.,M.Si.

 
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016



Pertanyaan :
1. Apa yang di maksud dengan MEA ?
2.Apa yang harus di lakukan mahasiswa dalam mengahadapi MEA ?
3.Kendala-kendala dan kondisi seperti apa yang akan kita hadapi ketika MEA telah diberlakukan di Indonesia ?



 
 
Jawab :

1.            Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau dapat juga disebut sebagai ASEAN Economic Comunity (AEC)  merupakan suatu ketentuan atau kesepakatan yang telah dibuat oleh para pemimpin negara-negara ASEAN dalam meningkatkan kerja sama bidang perekonomian atau suatu pasar tunggal dalam ekonomi di wilayah ASEAN. Bentuk kerja sama ini bertujuan agar terciptanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas. Indonesia yang merupakan salah satu negara yang ikut ambil bagian dalam MEA memiliki potensi dan peluang yang besar untuk meningkatkan perekonomian nasional.
     Pembentukan MEA dilandaskan pada empat pilar. Pertama, menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan pusat produksi. Kedua, menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif. Ketiga, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, dan pilar terakhir adalah integrasi ke ekonomi global.

2.            Mahasiswa adalah iron stok bagi bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Mahasiswa akan menggantikan tempat para pemimpin-pemimpin bangsa. Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga kemampuan non-akademik untuk menunjang kemajuan bangsa. Dari berbagai segi masyarakat berharap akan kemajuan
               Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi serta semangat dalam merealisasikan aspirasinya, sehingga mereka mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai generasi muda perlu membuat berbagai kegiatan yang bisa menopang MEA, diantaranya yaitu menciptakan inovasi dalam bentuk usaha, keaktifaan diorganisasi kampus, mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa mempertahankan perekonomian negara.
                Selain itu, dari segi pendidikan mahasiswa perlu meningkatkan intelektualitas dan kredibilitas dalam bidang kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Jangan sampai mahasiswa Indonesia kalah dengan mahasiswa lain di negara ASEAN. Untuk menunjang peran mahasiswa dalam MEA, mahasiswa diharuskan untuk mempunyai kemampuan berbahasa asing yang fasih dan benar. Mahasiswa Indonesia harus bisa menunjukkan bahwa kita juga mampu bersaing lebih dengan mahasiswa lain di ASEAN. Mahasiswa bukan hanya seorang yang duduk di bangku kuliah untuk mendengarkan materi kuliah, tapi seorang Mahasiswa adalah seseorang yang mampu peka terhadap masalah-masalah yang tengah terjadi di Masyarakat. Oleh karena itu, kepada seluruh Mahasiswa Indonesia, terutama bagi mahasiswa FATETA, tingkatkan kompetensimu dan bangsamu buktikan bahwa keberadaanmu bukanlah suatu benalu, melainkan ditanganmulah nantinya bangsa indonesia akan Maju.
            Mahasiswa harus mempersiapkan diri karena selepas mereka kuliah dengan adanya MEA mereka harus mampu beradaptasi dengan keadaan yang memaksa mereka harus berhadapan dengan warga negara asing yang nantinya dengan bebas dapat bekerja di negara Indonesia atau sebaliknya. Untuk ranah yang lebih luas atau di lingkungan masyarakat, mahasiswa bisa mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana membangun mental yang kompetitif, yang mau bersaing dan memiliki keunggulan. Jika tidak memiliki keunggulan dan tidak memiliki aspek yang kompetitif, akan sangat mempengaruhi terhadap sektor ekonomi dan pekerjaan. Masyarakat Indonesia kurang memiliki mental yang kompetitif dikarenakan negara memiliki sumber daya alam yang luas. Jadi, ketika seseorang sudah merasa mapan, mereka menganggap tujuan hidup sudah tercapai, padahal kita tidak hanya memikirkan diri sendiri tetapi juga bagaimana nasib bangsa di masa yang akan datang.
              Mensosialisasikan MEA Kepada Orang-orang Terdekat. Dukungan dari generasi muda untuk menghadapi MEA merupakan salah satu kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar bebas. Generasi muda perlu membuat berbagai kegiatan diantaranya yaitu menciptakan usaha sendiri selagi mahasiswa, mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa mempertahankan perekonomian negara. Generasi muda merupakan salah satu tonggak keberhasilan tujuan negara, karena kaum mudalah pemegang keberlanjutan negara.

3.            Salah satu kendala yang akan kita hadapi ketika MEA telah diberlakukan di Indonesia adalah kendala pembangunan infrastruktur. Pemerintah belum berhasil dalam pembangunan infrastuktur seperti pembangunan infrastruktur untuk transportasi massal yang terintegrasi dan infrastruktur transportasi umumnya untuk keseluruhan wilayah Indonesia. Kegagalan pembangunan infrastuktur tersebut berdampak pada high cost economy dan lemahnya daya saing produk Indonesia di luar negeri. Artinya, pada MEA nanti , Indonesia hanya menjadi surga bagi produk asing tetapi tidak mampu bersaing dengan negara ASEAN lain dalam meraih investasi asing langsung karena lemahnya daya saing daerah akibat terkendalanya pembangunan infrastruktur.
                    Kendala lainnya adalah rendahnya kemampuan pemerintah dalam mengalokasikan anggaran belanja termasuk belanja modal. Berbagai kendala dalam pembangunan infrastruktur akan menghambat Indonesia dalam mendorong daya saing daerah ataupun daya saing produk agar mampu bersaing dalam MEA.

             Kondisi yang akan kita hadapi ketika MEA telah di berlakukan di Indonesia yaitu seperti lapangan tenaga kerja yang ada di Indonesia hanya akan menaikkan angka pengangguran itu sendiri, karena tidak berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia, khususnya buruh yang tidak memiliki sertifikasi pendidikan seperti buruh-buruh yang didatangkan dari China, bahkan Vietnam yang tidak lebih baik tingkat kesejahteraan pekerjanya dari Indonesia. Bila Indonesia tidak siap, maka aliran bebas barang,  jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan modal, terlihat sebagai ancaman daripada peluang.



                                                                                                    

Tidak ada komentar: