TUGAS
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN 3
NAMA : ARTA RIKA SILITONGA
NIM : J1A215048
KELAS : TIP II B
DOSEN
: PDT.
NAEK R. SIJABAT, STH. MTH
TEKNOLOGI
INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2016
“Kisah
Para Rasul”
Penulis
dari kitab Kisah Para Rasul adalah Lukas. Karena dari awal tulisannya, dia
menujukan kepada orang yang sama yaitu Teofilus dengan menyebutkan bahwa Kisah
Para Rasul adalah merupakan kelanjutan dari kitab yang pertama yang dia berikan
yaitu Injil Lukas. Teofilus tampaknya sangat spesial bagi Lukas. Sebab arti
dari kata Teofilus sendiri adalah Pencinta Tuhan yang berasal dari kata “Theo”
yang berarti Tuhan dan “Philus” yang berarti Pencinta.
Joseph
B. Tyson, seorang Professor emeritus of Religious Studies dari Southern Methodist
University, mengatakan bahwa bentangan dari tahun penulisan dari kitab Kisah
Para Rasul adalah sekitar 60 M - 150M. Professor Tyson menambahkan bahwa ada 3
hal sebagai kemungkinan yang menjadi alasan Lukas ketika dia menuliskan kitab
Para Rasul yaitu sebagai berikut :
1. Lukas
ingin menuliskan kisah-kisah yang dapat dipercaya tentang generasi Kristen yang
pertama.
2. Lukas
ingin menuliskan tentang periode awal kegerakan Kristen non-Yahudi yang berasal
dari orang-orang Yahudi yang percaya.
3. Lukas
ingin mengkonter pendapat-pendapat yang berbeda dan menyimpang dibandingkan
dengan sejarah dan teologi Kristen yang awal dan sejati.
Lukas adalah seorang intelek
non-Yahudi, seorang dokter, dan seorang yang terpelajar. Besar kemungkinan
Lukas berasal dari Antiokhia dan menjadi murid Yesus ketika Injil sampai dan
berkembang pesat di kota itu.Cara Lukas menulis sangat di pengaruhi oleh
kebiasaan dari kaum intelek orang Yunani yaitu dimulai dengan pendahuluan yang
penuh hormat disertai dengan alamat penerima atau kepada siapa tulisan
ditujukan. Lukas berperan atau bertindak seperti seorang sejarawan namun
mempunyai sikap hati yang takut akan Tuhan dan tidak sekuler dalam pemikiran
atau pandangannya.
Secara ringkas, kitab Kisah Para
Rasul berisi tentang bagaimana Roh Kudus yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus
turun, bekerja dan menyertai gereja sejak awal, mulai dari Kelahiran di
Yerusalem sampai ke ujung bumi. Karena karakter tulisan Lukas yang sangat
sistematis, maka garis besar dari pada kitab Kisah Para Rasul dapat lebih mudah
dibuat apalagi jika kita membuatnya berdasarkan atas perkembangan injil yang
diberitakan oleh murid-murid sebagai saksi Kristus (Kisah Para Rasul 1:18)
Gambaran tentang transisi dari
sejumlah hukum makanan dan hukum ritual di Perjanjian Lama yag tereliminasi di
Perjanjian Baru sampai sekarang. Gambaran tentang cara hidup gereja, dari kitab
Kisah Para Rasul kita dapat memperoleh gambaran tentang kualitas gereja
mula-mula di abad pertama dalam hal hubungan satu sama lain, ketekunan,
intensitas, gairah dan semangat mereka di dalam Tuhan.
Melalui kitab Kisah Para Rasul kita
juga dapat melihat bentuk dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh jemaat
atau murid-murid Kristus di abad yang pentama. Di era ini kita dapat mengikuti
pelajaran-pelajaran Alkitabiah berdasarkan tulisan-tulisan dari para Rasul yang
diinterpretasikan di Gereja, di persekutuan dan juga di komunitas rohani
Kristen.
Pada zaman dahulu murid-murid Yesus
tidak mempunyai tempat ibadah. Mereka menumpang di Bait Allah untuk pertama
kalinya, dan kemudian sekian lama setelah itu dilanjutkan dengan kebaktian,
persekutuan, atau fellowship yang mereka adakan di rumah-rumah. Ini adalah
salah satu dasar, acuan, inspirasi, ataupun kesimpulan yang diambil oleh para
pemimpin rohani di era ini untuk membentuk kelompok kecil ataupun church
(gereja rumah) sebagai metode misi atapun penginjilan.
Penyebaran injil secara bertahap
mulai dari yerusalem dengan kualitas dan kemampuan Lukas yang sangat konsisten
dalam hal sistematika maka tulisan Lukas di kitab Kisah Para Rasul juga dapat
menjadi kontribusi yang sangat penting dan berarti untuk studi Alkitab dan
teologi yaitu memberikan gambaran tentang tahapan perkembangan Injil yang
tersebar mulai dari Yerusalem sampai ke Roma. Seiring dengan penyebaran Inji,
kita juga dapat mngetahui atau mendapatkan informasi tentang bagaimana
gereja-gereja mulai di buka atau didirikan mulai dari Yerusalem sampai ke
tempat-tempat yang jauh seperti di Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose
dan lain sebagainya.
Pelayanan Diakonia dari kitab Kisah
Para Rasul kita juga bisa mempelajari tentang manajemen Gereja, tentang jabatan
atau peran diaken, majelis, ataupun juga tentang prioritas yang seharusnya
dilakukan oleh pendeta atau penginjil. setelah Gereja bertumbuh dan berkembang,
maka kebutuhan dan permasalahan yang terjadi juga akan bertambah banyak. Hal
ini merupakan sesuatu hal yang biasa atau wajar. Karena itu, perlu sekali ada
orang-orang tertentu yang telah dipilih dan didoakan untuk dapat mengambil
peran atau fungsi sehingga dapat membantu atau menolong jemaat untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang juga bertambah dan berkembang.
Kesimpulan
Kitab Kisah Para Rasul sangat
penting, berharga dan kaya akan informasi yang kita perlukan sebagai orang
percaya. Ketika kita membaca kitab yang Lukas tuliskan, kita seolah dibawa ke
dalam kehidupan tentang kekristenan di tiga dekade awal sejak gereja pertama
dimulai, sehingga kita tidak akan kehilangan semangat, inspirasi dan informasi
yang memang kita perlukan. Tuhan sungguh telah menggunakan Lukas yang intelek
dan sistematis ini untuk membantu kita di era sekarang ini.
Daftar
Pustaka
“The Book of Acts Overview”. Swindoll,
Charles. Insight for Living. Web. 25 Maret
2010
“Introduction of Acts”. Mac Arthur,
John. Grace to You. Web. 7 Januari 2014
“Peta Alkitab Indonesia”. Alkitab
Sabda. Web.
“The “We” Passages in the Book of
Acts: Luke as Eyewitness”. Reynolds,
Michael A. Academia. Web. 2015
“Sermons of Romans”. Mac Arthur,
John. Grace to You. Web. 1 Maret 1981.
Swindoll, Charles R. The Grace
Awakenig. Batam, Interaksara. Print. 1999.
“Bible. A study Outline of Acts”.
Greg Herrick. Web. 7 Juli 2004.
Mac Lynn. The Church. Lousiana:
Nations University. 2009. Print.
“When and Why Was the Acts of the
Apostles Written?”. Tyson, Joseph B. Web. April 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar