TUGAS
ISBD 3
NAMA : ARTA RIKA SILITONGA
NIM : J1A215048
KELAS : TIP II B
DOSEN
: AULIA FARIDA,S.TP.,M.Si.
TEKNOLOGI
INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2016
Pertanyaan :
1. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Manusia sebagai makhluk individu ?
2. Jelaskan
pengertian dari Manusia sebagai makhluk social ?
Jawab
:
1.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
Manusia,
mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut. Manusia berarti
mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.Mahluk yaitu sesuatu
yang diciptakan oleh Tuhan. Individu mengandung arti orang seorang, pribadi,
organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang
tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan
berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Istilah individu dalam kaitannya
dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula
diartikan sebagai manusia. Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi
dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan
dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan
simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat
menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Dalam
pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah
lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku
umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu
kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah
laku yang ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku massa.
Secara kodrati, manusia
merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia
berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan
mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa)
yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk
individu. Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga
sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau
tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan
pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya).
KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU
1. Manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia sebagai makhluk individu diartikan
sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai
diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Jika kita amati secara seksama benda-benda atau makhluk ciptaan Tuhan
yang ada di sekitar kita, mereka memiliki unsur yang melekat padanya, yaitu
unsur benda, hidup, naluri, dan akal budi.
2.
Hakikat manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa. Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan
kewajibannya.
Ø Kodrat manusia
Kodrat manusia adalah keseluruhan
sifat-sifat, kemampuan atau bakat- bakat alami yang melekat pada manusia, yaitu
manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa. Ditinjau dari kodratnya, kedudukan manusia secara pribadi antara lain
sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-bakat yang melekat
padanya.
Ø Harkat manusia
Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia
adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Ø Martabat manusia
Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat
manusia adalah kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi
dibanding makhluk yang lainnya. Ditinjau dari martabatnya, kedudukan manusia
itu lebih tinggi dan lebih terhormat dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Ø Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimihiki oleh setiap
manusia sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup, hak
milik, dan hak kebebasan atau kemerdekaan.
Ø Kewaiban manusia
Kewajiban
manusia artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia. Kewajiban manusia
adalah keharusan untuk melakukan sesuatu sebagai konsekwensi manusia sebagai
makhluk individu yang mempunyai hak-hak asasi. Ditinjau dan kewajibannya,
manusia berkedudukan sama, artinya tidak ada diskriminasi dalam melaksanakan kewajiban
hidupnya sehari-hari.
KARAKTERISTIK MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK INDIVIDU
Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang
berbeda atau menjadi dirinya sendiri, sekalipun saudara kembar. Itulah uniknya
manusia. Karena dengan adanya individulitas itu setiap orang memiliki kehendak,
perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat, daya tahan yang berbeda.
Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri merupakan ciri yang sangat
esensial dari adanya individualitas pada diri setiap insan.
Menurut Oxendine bahwa perbedaan individualitas setiap insan
trlihat secara khusus pada aspek sebagai berikut :
·
Perbedaan
fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan
dan kemampuan bertindak.
·
Perbedaan
sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku dan budaya.
·
Perbedaan
kepribadian: watak, motif, minat dan sikap.
·
Perbedaan
kecakapan atau kepandaian
PENGEMBANGAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU
Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan
terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran
diri yang dimulai dari kesadaran pribadi diantara segala kesadaran terhadap
segala sesuatu. Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku
yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal
dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir
dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan
potensi- potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa.
Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan
dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna.
Sebagai makhluk individu manusia mempunyai
suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui
pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada
pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang
ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang
dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
2.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Menurut kodratnya manusia selain sebagai
makhluk individu, mereka juga merupakan makhluk sosial. Adapun yang dimaksud
dengan Istilah sosial adalah ”Sosial” berasal dari bahasa Latin Socius, yang
artinya berkawan atau masyarakat. Sosial memiliki arti umum yaitu
kemasyarakatan dan dalam arti sempit mendahulukan kepentingan bersama atau
masyarakat. Plato mengatakan, mahluk hidup yang disebut manusia
merupakan mahluk sosial dan mahluk yang senang bergaul/berkawan (animal society
= hewan yang bernaluri untuk hidup bersama). Status mahluk sosial selalu
melekat pada diri manusia. Manusia tidak bisa bertahan hidup secara utuh hanya
dengan mengandalkan dirinya sendiri saja. Sejak lahir sampai meninggal dunia,
manusia memerlukan bantuan atau kerjasama dengan orang lain.
Ciri utama mahluk sosial adalah hidup
berbudaya. Dengan kata lain hidup menggunakan akal budi dalam suatu sistem
nilai yang berlaku dalam kurun waktu tertentu. Hidup berbudaya tersebut
meliputi filsafat yang terdiri atas pandangan hidup, politik, teknologi,
komunikasi, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
- Karena manusia tunduk pada aturan, norma budaya sosial yang berlaku.
- Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
- Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
- Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
KARAKTERISTIK MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK SOSIAL
Telah berabad-abad konsep manusia
sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat
yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis,
yang terdiri dari:
§ Dorongan untuk makan
§ Dorongan untuk mempertahankan diri
§ Dorongan untuk melangsungkan jenis
KEDUDUKAN
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia sebagai makhluk sosial artinya
manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai
kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia
cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia
lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk
sosial.
1. Hakekat manusia sebagai makhluk
sosial
Hakekat
manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan
kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam
perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling
membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia
untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan
syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
PENGEMBANGAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
SOSIAL
Di dalam kehidupannya, manusia tidak
hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan
sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin
berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup
sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup
dalam hubungan antraksi dan interdependensi itu mengandung
konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif.
Pada zaman
modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat
sendiri. Tidak hanya terbatas pada segi itu saja, manusia juga mempunyai
perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat
tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih
sayang, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan
emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan
berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat
yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan
salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan,
"manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika
manusia tidak di didik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang
sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian
terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan
memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti
disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmani, manusia juga
hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar